Minggu, 29 Juni 2008

Aktifitas yang Terjadi Pada Koridor Jalan

          Rapoport (1977) mengklasifikasikan kegiatan yang terjadi di jalan dan jalur pejalan kaki sebagai berikut:
  • Pergerakan non pedestrian, yaitu segala bentuk kendaraan beroda dan alat angkut lainnya.
  • Aktivitas pedestrian, meliputi aktivitas pedestrian yang dinamis atau bergerak sebagai manifestasi fungsi transportasi dan aktivitas pedestrian yang statis seperti duduk dan sebagainnya.

        Selanjutnya Rapoport juga menyatakan bahwa aktivitas pejalan kaki bukan hanya kegiatan berpindah semata, namun selalu terkait dengan aspek laten yang beragam.
Appleyard (1981) mengungkapkan tentang aktifitas yang terjadi di jalan, bahwa jalan adalah pusat sosial suatu kota dimana masyarakat berkumpul, tetapi juga sekaligus merupakan saluran pencapaian dan sirkulasi. Jalan selalu menjadi arena konflik antara pencapaian dan kegiatan hidup keseharian. Selanjutnya Bower (dalam Appleyard, 1981) mengatakan bahwa dalam hubungan antara wilayah pribadi dan publik, jalan adalah mediator antara dunia ”privat” unit keluarga dengan kehidupan komunitas yang lebih besar.

         Maslow (1968) mengidetifikasikan lima tingkatan keinginan dasar manusia:
 Keinginan fisiologis (physiological needs) : untuk kehangatan dan kenyamanan.
 Keinginan untuk keamanan dan keselamatan (safety and security needs) : untuk merasa aman dari kejahatan.
 Keinginan untuk berkeanggoataan (affiliation needs) : untuk menjadi anggota contohnya untuk berkomunitas.
 Keinginan untuk dihargai (esteem needs) : untuk merasa dihargai oleh yang lainnya.
 Keinginan untuk aktualisasi diri (self actualisation needs) : untuk mengekspresikan diri dan pemenuhan diri.
         Gehl (1996) mengkategorikan aktifitas pada ruang luar publik menjadi tiga ketegori:
 Aktifitas untuk keperluan (necessary activities), adalah kurang lebih (contoh, pergi ke sekolah atau bekerja, berbelanja, menunggu bus). Sebagai pelaku tidak ada pilihan, itu timbulnya hanya sedikit yang dipengaruhi oleh kondisi fisik.
 Aktifitas pilihan (optional activities), adalah kegiatan yang dilakukan secara sukarela, jika waktu dan tempat mengijinkan, dan cuaca dan kondisi mengundangnya. (contoh, berjalan untuk menghirup udara segar, berhenti untuk meminum kopi di kafe jalan, melihat masyarakat).
 Aktifitas sosial (social activities), tergantung pada kehadiran yang lain pada ruang publik. (contoh, menyapa dan berbicara, aktifitas komunal, kontak pasif seperti melihat dan mendengarkan orang lain). Disana terjadi secara spontanitas sebagai sebuah konsekuensi langsung dari pergerakan masyarakat yang sedang dalam ruang dan waktu yang sama. Ini mengimplikasikan bahwa aktivitas seperti itu adalah perlu didukung setiap kali dan aktivitas pilihan akan menjadikan kondisi lingkungan yang baik.

        Pernyataan Rapoport dan Appleyard menjelaskan bahwa aktifitas yang terjadi pada sebuah jalan merupakan fungsi laten dari fungsi manifest jalan, selanjutnya dikatakan bahwa jalan adalah sebagai ruang komunikasi / interaksi masyarakat, jalan juga sebagai pintu gerbang dunia privat keluarga menjadi daerah publik dengan beragam kegiatan masyarakat yang hadir di dalamnya dalam skala mikro menjadi kegiatan dengan skala makro yang berhubungan dengan masyarakat yang lainnya.


Referensi:
Appleyard, D, 1981, Livable Streets, Los Angeles, University of California Press.
Rapoport, A, 1977, Human Aspects of Urban Form, Towards a Man Environment Approach to Urban Form and Design, Oxford, Pergamon Press.
Gehl, J. and Gemzoe, L. 1996, Public Spaces – Public Life, The Danish Architectural Press, Copenhagen.
Maslow, A. 1968, Towards a Psychology of Being, Van Nostrand, New York.



Tidak ada komentar: